Dokumen Penting Himpunan Mahasiswa Islam

dokumen penting hmi

Dokumen Penting Himpunan Mahasiswa Islam


Kalau berbicara tentang dokumen-dokumen penting Himpuna Mahaiswa Islam, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) adalah yang paling akrab di telinga kita.

Padahal selain AD dan ART HMI memiliki beberapa dokumen yang sangat sakral, bahkan sebagian dokumen itu menjadi pilar dari konstitusi Himpunan Mahasiswa Islam.

Beberapa dokumen memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan perkembangan orgainisasi. Kaitan inilah yang membut dokumen-dokumen itu memiliki nilai tersendiri di dalam Himpunan Mahasiswa Islam.

Tafsir Tujuan Himpunan Mahasiswa Islam


Tafsir tujuan adalah penjabaran dari tujuan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam, sebagaimana yang tertuang dalam pasal 4 anggaran dasar HMI.

Penjabaran itu kemudian di kenal dengan nama 5 Kualitas Insan Cita, sebuah dokumen naratif yang wajib di pahami oleh seluruh anggota HMI.

Tujuan sebagai arah gerak organisasi dan memiliki nilai yang luhur, maka makna dari tujuan itu harus di jelaskan dengan detail agar setiap anggota yang menafsirkanya tak mengalami kekeliruan.

5 Kualitas Insan Cita itu adalah, 


  1. Insan Akademis
  2. Insan Pencipta
  3. Insan Pengabdi
  4. Insan yang Bernafaskan Islam
  5. Insan yang Bertagung Jawab atas Terwujudnya Masyarakaat Adail Makmur yang di Ridhoi Allah SWT.

Sepanjang sejarah perjalanan HMI dalam mengawal gerakan mahasiswa islam, telah dilakukan beberapa kali perubahan tujuan HMI.

Penjelesan lebih lanjut dari Tafsir Tujuan itu kemudian dikenal dengan Keislaman Keindonesiaan yang selalu menjadi ciri HMI.

Maka walau tujuan itu pernah berubah beberapa kali namun nilai dari tujuan itu tak pernah keluar dari konsep Keislaman Keindonesiaan.

Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam


 


Nilai Dasar Perjuangan adalah sebuah naskah yang wajib di pahami oleh setiap anggota Himpunan Mahasiswa Islam.

Naskah NDP lahir dari pergulatan Nurcholish Majid atau sapan akrab Cak Nur dalam mengamati dunia islam selama kunjunganya ke beberapa negara di Eropa, Amerika, Arab dan Afrika.

NDP lahir karena minim adanya pedoman yang bersifat konsep perjuangan, selama ini yang beredar dalam dunia gerakan islam Indonesia adalah buku panduan yang bersifat praktis,

Dilema panduan praktis ini tak hanya terjadi di Indonesia saja namun juga terjadi dalam dunia gerakan islam secara global, hal itu di ungkapkan Cak Nur ketika mendapat buku saku dari gerakan Ikhwanul Muslimin.

Naskah NDP mengalami beberapa dinamika pergantian yang mengundang intrik yang cukup alot.

Lahirnya NDP Baru dan NDP Pancasila yang digadang-gadang menjadi pelengkap dari naskah NDP sebelumnya, mengundang beberapa kritik dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam.

Intrik ini sampai sekarang masih berjalan dan beberapa kader HMI terus berusaha menyempurnahkan NDP, namun beberapa orang lainya mengangap NDP  versi lama masih relevan.

Urutan bab pembahasan yang ada dalam Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam:


  1. Dasar-Dasar Kepercayaan
  2. Pengertian-Pengertian Dasar Tentang Kemanusiaan
  3. Kemerdekaan Manusia (Ikhtiar) Dan Keharusan Universal (Takdir)
  4. Ketuhanan Yang Maha Esa Dan Perikemanusiaan
  5. Individu Dan Masyarakat
  6. Keadilan Sosial Dan Keadilan Ekonomi
  7. Kemanusiaan Dan Ilmu Pengetahuan
  8. Kesimpulan Dan Penutup

Pedoman Perkaderan Himpunan Mahasiswa Islam


Jantung Himpunan Mahasiswa Islam hingga saat ini masih terus berdenyut, karena adanya perkaderan di dalam HMI yang masih terarah dan terus di jaga.

Setiap kader di persiapkan dengan sebaik mungkin sesuai dengan potensi yang dimilikya.

Awalnya katika seseorang hendak menjadi anggota HMI tinggal mendaftar saja lantas menjadi anggota kemudian mendapat kartu anggota dan tercatata dalam daftar dokumen keanggotaan.

Namun seiring berjalanya waktu, HMI lebih selektif  dalam merekrut anggota, yakni dengan mengadakan training dalam perekrutan angota baru, HMI percaya karena tantangan di masa depan semakin besar.

Tak sampai disitu saja HMI kemudian mengadakan tingkatan training demi mengasah kemampuan para anggota. Tingkatan itu berupa Basic Training, Intrermediate Training dan Advance Training serta Training non-formal untuk lembaga-lembaga.

Konsep-konsep dari perkaderan itu di desain dengan matang dan kemudian di sahkan dalam kongres HMI dan menjadi panduan dalam setiap training, pedoman itu kemudian di kenal dengan Pedoman Perkaderan.

Pedoman Lembaga Himpunan Mahasiswa Islam


Himpunan Mahasiswa Islam memiliki beberapa lembanga yang mebawahi profesi khusus dalam HMI.

Jumlah lembaga HMI ada 12
bidangnya telah diatur dalam AD/ART HMI

Sebagai Berikut:


  1. Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI)
  2. Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI)
  3. Lembaga Da’wah Mahasiswa Islam (LDMI)
  4. Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI)
  5. Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI)
  6. Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam (LTMI)
  7. Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam (LSMI)
  8. Lembaga Astronomi Mahasiswa Islam (LAMI)
  9. Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI)
  10. Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI)
  11. Lembaga Penelitian Mahasiswa Islam (LEPMI)
  12. Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI)

Selain itu, ada juga lembaga semi permanen yakni Korps HMI Wati atau KOHATI yang menjadi ex officio – ketua lembaga yang merangkap sebagai ketua bidang - dalam struktur kepengurusan pada bidang keperempuanan.

Badan Pengelola Latihan atau BPL adalah Lembaga yang di gadang-gadang sangat spesial karena mendistribusikan kader terbaik untuk mengelola training.

Badan penelitian dan pengembangan BALITBANG adalah sebuah badan yang di bentuk di tingkatan Pengurus Besar yang bertugas melakukan penelitian dan pengembangan di dalam HMI, memberikan rekomendasi pada pengurus HMI terkait hasil yang di dapatkan.

Sepak terjang lembaga-lembaga ini sangat berarti bagi keberlangsungan HMI. sebab lembaga-lembaga ini adalah wadah alternatif dari pengembangan profesi setiap kader yang ada di HMI.

Lembaga-lembaga itu memiliki pedoman yang di atur dan memiliki mekanisme tersendiri. Pedoman itu menjadi batasan antara kerja lembaga dan kerja kepengurusan.

Tafsir Asas Himpunan Mahasiswa Islam


Penjelasan tentang asas islam dalam Himpunan Mahasiswa Islam sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 anggaran dasar HMI.

Dalam perjalananya Tafsir Asas telah mengalami perubahan dari islam sebagai asas organisasi menjadi Pancasila sebagai asas pada kongres 16 di Padang karena peraturan pemerintah Orde Baru yang mengharuskan seluruh organisasi ber-asas-kan Pancasila.

Namun setelah pemerintahan Orde Baru berakhir anggaran dasar di revisi dan Asas Pancasila kemudian berganti lagi menjadi Asas Islam sebagai asas organisasi Himpunan Mahasiswa Islam.

Tafsir Independensi Himpunan Mahasiswa Islam


Secara umum tafsir independesi itu di bagi menjadi 2 Indenpendensi Etis dan Independensi Organisatoris.

  1. Independensi inilah yang mengatur gerak politik setiap anggota HMI, setidaknya panduan ini bisa menjaga agar keterlibatan setiap oknum di luar HMI tak menggangu kinerja organisasi Sayangnya dalam prakternya ada beberapa oknum yang melakukan pelangaran dan merusak citra Himpunan Mahasiswa Islam.
  2. independensi organisatoris adalah tata nilai yang mengatut tentang bagaimana kepengurusan dalam himpunan mahaiswa islam itu menentukan arah gerak oraganisasi.

Pedoman Pokok Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Islam


Secara garis besar pedoman pokok kepengurusan adalah hal yang bersifat struktural dalam personalia kepengursan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam.

Pedoman pokok kepengurusan Himpunan mahasiswa Islam mengatur tentang:


  • Penjelasan Struktur Pembatu Pimpinan
  • Pedoman Kesekretariatan 
  • Pedoman Keuangan dan Harta Benda.
Dokumen-dokumen dalam Himpunan Mahasiswa Islam pasti di buat oleh beberapa anggota HMI yang tentunya di tugaskan untuk membuat itu.

  • Seperti Tafsir Asas yang digagas oleh Ketua Umum PB dan Calon Ketua Umum PB pada kongres ke 5 di Medan.
  • Logo HMI dan beberapa atribut Himpunan Mahasiswa Islam yang ditugaskan oleh Ahmad Sadali kader HMI Cabang Bandung.
  • R M Akbar kader HMI Cabang Medan yang menciptakan Hymne HMI, yang kemudian menjadi protokoler wajib dalam setiap kegiatan yang dilaksana oleh HMI.
  • Nilai Dasar Perjuangan yang memiliki sejarah yang berkaitan dengan Nurcholish Majid dan dinamika yang terjadi di kongres Malang.

Ada beberapa yang masih tercatat dalam goresan tinta para sejawaran, namun beberapa lagi hilang dimakan zaman.



Dokumen Pengesahan Anggaran Dasar Himpunan Mahasiswa Islam


Saat Himpunan Mahasiwa Islam mengadakan kongres III 4 September 1953 di Jakarta, untuk yang pertama kalinya dokumen ini disahkan kemudian di perbaharui pada kongre-kongres selanjutnya:

27 kali pengesahan
dibahas dalam forum kongres

Lengkapnya Sebagai Berikut:

  • Kongres IV diadakan Bandung tanggal 4 Oktober 1955
  • Kongres V dilaksanankan Medan tanggal 31 Desember 1957
  • Kongres VI untuk pertama kalinya HMI ke indonesia Timur Makassar tanggal 20 Juli 1960
  • Kongres VII bertempat di Jakarta tanggal 14 September 1963
  • Kongres VIII mendapat julukan kongres akbar di Solo tanggal 17 September 1966
  • Kongres IX mengangkat cak nur periode ke dua Malang tanggal 10 Mei 1969
  • Kongres X dilakukan Palembang tanggal 10 Oktober 1971
  • Kongres XI berlangsung Bogor tanggal 12 Mei 1974
  • Kongres XII bertempat di Semarang tanggal 15 Oktober 1976
  • Kongres XIII untuk kedua kalinya HMI ke indonesia Timur Ujung Pandang tanggal 12 Februari 1979
  • Kongres XIV untuk yangn kedua kalinya Bandung tanggal 30 April 30 April 1981
  • Kongres XV kembali di laksanan di Medan tanggal 25 Mei 1983
  • Kongres XVI sumatera terpilih lagi dan yang menjadituan rumah adalah Padang tanggal 31 Maret 1986
  • Kongres XVII pulau sumatera untuk kesekian kalinya dan Lhokseumawe tanggal 6 Juli 1988
  • Kongres XVIII diadakan di ibu kota Jakarta tanggal 24 September 1990
  • Kongres XIX sumatera menjadi tuan rumah kesekian kalinya di Pekanbaru tanggal 9 Desember 1992
  • Kongres XX diadakan di Surabaya tanggal 29 Januari 1995
  • Kongres XXI tempat kelahiran HMI di Yogyakarta tanggal 26 Agustus 1997
  • Kongres XXII sumatera menjadi tuan ruamh lagi, Jambi tanggal 3 Desember 1999
  • Kongres XXIII pulau kalimantan menjadi tuan rumah Balikpapan tanggal 30 April 2002
  • Kongres XXIV di Jakarta tanggal 23 Oktober 2003
  • Kongres XXV untuk yang ketiga kalinya makassar menjadi tuan rumah Makassar tanggal 20 Februari 2006
  • Kongres XXVI kalimanantan menjadi tuan ruamh Palembang tanggal 28 Juli 2008
  • Kongres XXVII diadakan di Depok tanggal 05-10 November 2010
  • Kongres XXVIII berlagsung Jaktim, Depok dan Jaksel tanggal 15 Maret-15 April 2013
  • Kongres XXIX sumatera lagi menjadi tuan rumah Pekan Baru-Riau tanggal 22 November - 5 Desember 2015
  • Kongres XXX ujung timur indonesia di Ambon tanggal 9 Februari 2018

Demikian dari kami tentang dokumen penting Himpunan Mahasiswa Islam.

LihatTutupKomentar