Gagasan Perkaderan HMI dari Kongres ke Kongres

pedoman perkaderan hmi dari tahun ke tahun

Himpunan Mahasiswa Islam adalah organisasi kader sebagaimana yang tercantum dalam amanat kostitusi HMI

Gagasan perkaderan adalah ciri dari utama HMI karena setiap kader HMI dipersiapkan untuk menjadi kontributor bagi pembangunan bangsa dan ummat yang dikenal dengan istilah kader ummat dan kader bangsa.

Gagasan perkaderan HMI ini menjadikan HMI terus eksis sampai kini, walau banyak tantangan sampai ancama pembubaran. Konsep perkaderan HMI selalu menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Berikut ini adalah catatan ringkas tentang perjalanan konsepsi perkaderan HMI dari kongres ke Kongres.

Baca Juga
- Tafsir Independensi dari Kongres ke Kongres
- Tafsir Tujuan dari Kongres ke Kongres

Tahun 1959

Puncak Taruna Giri 20-24 Juli 1959 diadakan konferensi anatara cabang dan salah satu putusanya adalah pembahasn tentang Materi Training di HMI untuk setiap calon anggota sebelum masuk ke HMI serta perlu adanya keseragaman antara seluruh cabang HMI dalam melakukan perekrutan anggota.

Tahun 1960

Hasil kongres 6 makasasar 14-20 juli 1960 mengintensifkan perkaderan bagi HMI. menindaklanjuti hasil dari konfrensi Taruna Giri.

Tahun 1961

Pertemuan cabang-cabang di Gunung Leutik Bogor Oktober 1961, adalah penyempurnaan tentang Konsepsi Training HMI.

Tahun 1962

Mengadakan Musyawarah Nasional di Pekajengan Pekalongan 23-28 Desember 1962 hasil dari musyawarah itu salah satunya adalah merumuskan Metode Training HMI

Tahun 1963

Kongres ke 7 Jakarata 8 - 14 September 1963. Menetapkan rumusan Metode Training, Pengertian Kader, Tujuan Training, Waktu dan Peyelenggaraan, Klasifikasi Kader, Tingkatan Training berupa: Basic Training, Intermediate Training dan Advance Training.

Kaliurang Yogyakarta 25-27 Desember 1963 diadakan Latihan Kepemimpinan HMI Putri yang dikuti oleh seluruh cabang-cabang HMI, serta di tepat yang sama mengadakan Seminar Nasional tentang Metode Training HMI.

Tahun 1966

Kongres ke 8 Solo 10-17 September 1966 menetapkan Jenjang Training HMI menjadi Basic Training diadakan pada tingkatan Komisariat atau Rayon, Intermediate Training pada tingkatan Cabang, Idepolitor 2 diadadkan oleh BADKO, Idepolitor 1 diadakan oleh Pengurus Besar HMI.

Tahun 1967

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam mengeluarkan peraturan No 2537/a/sek/1967 tanggal 9 Januari 1967, banwa konsep masa perkenalan angota HMI yang biasa dilaksanankan dalam menjaring angngota HMI di seragamkan dengan naman MAPERCA (Masa Perkenalan Calon Anggota)

Pekalongan 10 - 17 Oktober 1967 diadakan Seminar Ideopolitor 1 hasil dari seminar itu adalah menerbitkan diktat pegangangan untuk para instruktur. Rekomendasi untuk meningkatkan intensitas MAPERCA secara masif.

Tahun 1970

Pekalongan 25 -28 April 1970 menyelengarakan Senior Course Nasional, untuk memperbanyak sumberdaya pengelola training di HMI.

Pekalongan 29 April - 2 Mei 1970 diadakan Seminar Kader Nasional, mengevaluasi sekaligus melakkukan proyeksi tentang perkaderan HMI.

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam: menerbitkan buku Pedoman Perkdaran hasil dari Seminar Kader Nasional di Pekalongan.

Tahun 1973

Melaksanakan Seminar Kader Nasional 26 - 31 Juli 1973 yang mebahas berbagai aspek Perkaderan HMI.

Tahun 1974

Kongres ke 11 di bogor 23-30 mei 1974 menetapkan jenjang training HMI: MAPERCA, Latihan Dasar, Latihan Lanjutan dan Seminar.

Tahun 1975

Lokakarya perkaderan HMI Kaliurang Yogyakarta 27 - 31 Maret 1975 menyempurnahkan konsep jenjang training di HMI menjadi MAPERCA, Basic Training, Intermediate Training, Advance Training dan Seminar.

Tahun 1988

Kongres 16 di Padang 1986, jenjang training dikenal dengan pengunaan istilah Latihan Kader 1 atau LK1, Latihan Kader 2 atau LK2, dan Latihan Kader 3 atau LK3 kemudian sistem perkaderan dikukuhkan pada serasehan dan Lokakarya perkaderan Surabaya 9-14 april 1988.

Lokakarya Perkaderan Surabaya juga sebagai bagain dari penyesuaian perkaderan HMI karena telah merubah asas organisasi dari Islam menjadi Pancasila.

Catatan: istilah latihan kader atau LK hanya di pergunakan sebagai istilah namun nama dari jenjang training di HMI tetap mengunakan format Basic Training, Intermediate Training, Advance Training.

Tahun 1997

Lokakarya perkaderan pada bulan Mei tahun 1997 di Jakarta melakukan beberapa penyesuaian pada materi dan konsepsi trining HMI.

Kemudian hasil dari pembahasan pada Lokakarya perkaderan Jakarta disahkan pada kongres HMI ke 21 di Yogyakarta pada Agustus 1997.

Tahun 2000 

HMI menggunakan kembali asas Islam sebagai asas organisasi yang di tetapkan pada kongres 22 tahun 1999 di Jambi maka pedoman perkaderan ikut disesuaikan.

Tahun 2010

Lokakarya perkaderan tahun 2010 di Depok. Pada Lokakarya itu diadakan perubahan pada metode Perkaderan. pembagian dalam jenjang training Senior Course dan berganti nama  dengan Training Intruktur atau Training of Trainer.

Jenjang itu berupa: Training Instruktur 1 untuk tingkatan materi dasar untuk LK1, Training Instruktur 2 lanjutan seperti pengelola LK2 untuk  dan Training Instruktur untuk pengelola LK3. Kemudian pada MUNAS Badan Pengelola Latihan - BPL tahun 2018 di Jakarta jenjang itu dihapus dan di kembalikan pada format Senior Course.

Demikian Yakin Usaha Sampai.
LihatTutupKomentar