Kisah Cinta Kader HMI Zaman Old



Hallo para kader HMI jomblo, kader yang hanya mengagumi dalam diam, takut mengungkapkan perasaan, banyak ber ekspektasi dan hanya bisanya berdiskusi tentang perempuan di warung kopi namun takut mengungkkapkan perasaan.

Siapa yang tak kenal dengan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI

HMI dalam perjalanya menggarungi cita dalam perjuangan tentunya memiliki carita selipan yakni kisah cinta yang mekar dalam diri setiap kader

Banyak sekali anak HMI saling jatuh cinta dan menikah, berjuang bersama selama masih di himpunan dan memutuskan untuk bersama membina rumah tangga dan melanjutkan perjuangan sebagai pasangan kekasih.

Kader HMI nikah kader HMI, Dalam kilasan sejarah tak ayal kader HMI zaman old juga banyak yang saling ‘cinlok’ alias cinta lokasi dan akhirnya menikah. Kakanda menikah dengan ayunda. Kanda lope yunda

Nikahilah KOHATI mu agar sempurnah HMI mu, ungkapan ini lahir dari pengalaman yang ada di lingkungan organisasi HMI.

DAHLAN HUSAIN DAN SITTY ZAINAH


Pada periode pertama ketika HMI baru saja lahir dan memulai pergerakanya, tercatat ada 2 kader HMI yang pada waktu itu memiliki hubungan special.

Dahlan Husain bendahara umum HMI yang pertama dan Sitty Zainah, mereka merupakan pasangan suami istri. Meskipun Sitty Zainah tak masuk dalam kepengurusan namun peranya sangat penting dimasa awal-awal pendirian HMI.

Kisah ini menjadi maestro kisah cinta yang lahir pada era awal perjuangan HMI, bak sebuah legenda yang terus menjadi bumbu-bumbu pemanis sejarah.

Sitty Zaenah Dan Dahlan Husain adalah 15 dari nama-nama  pendiri HMI.

Jika kita memahami sejara berdasarkan fase-fase perjuangan seperti yang di bagi oleh kakanda Agus Salim Sitompul, maka kisah ini terjadi pada Fase Pengokohan Oraganiasi yakni fase yang pertama.

ANTON TIMUR JAELANI DAN TEJANINGSIH


Cerita lain datang pada periode kedua kepengurusan HMI ketika MS Mintareza terpilih menjadi ketua umum, HMI sedang dalam kondisi membela bangsa.

Waktu itu HMI harus menghadapi Agresi Militer Belanda dan pemberotakan PKI, dua tantagan sekaligus.

Menghadapi tekanan di medan perjuangan, dalam kepengurusan HMI ada pasangan yang special. Anton Timur Jaelani dan Tejaningsih, waktu itu kakanda dan ayunda kita ini adalah bagian dari pengurus HMI.

Mereka sama sama pengurus HMI. Akhirnya menjadi pasangan suami istri. Mengurus rumah tangga.
Hal ini menunjukan pada kita bahwa cinta lahir tak kenal waktu dan tempat, walau HMI diperhadapkan dengan kondisi diamana harus berperaang secara fisik, tetapi rasa cita tetap mekar di hati kakanda dan ayunda kita.

MAHRAN R KAMALUDDIN DAN ANISWATI ROKHLAN


Selanjutnya terjadi pada masa Nurcholish Majid, siapa yang tak kenal dengan tokoh yang akrab di sapa Cak Nur. Seorang pemikir moderenis yang diakui dunia, ketua HMI 2 periode berturt-turut, pengagas Nilai Dasar Perjuangan HMI.

Tetatpi yang  saya bahas bukan kisah cinta Cak Nur namun kisah cinta anggota pengurus dalam kepengurusanya menjadi ketua HMI.

Ketika pada periode pertama kepengurusan belum berjalan terlalu mama selang waktu antara Oktober 1966 – Juni 1967, Cak Nur melakukan resuflan besar besaran dan masuklah Mahran R Kamaluddin menjadi bendahara umum HMI.

Dan sebagaimana yang kita tahu bahwa ketua KOHATI pertama Aniswati Rohlan adalah istri dari kanda bendahara umum HMI

Ya bendahara umum HMI dan ketua korps HMI wati (KOHATI)

NAZAR E. NASUTION DAN IDA ISMAIL


Tak samapi di situ saja pada periode ke 2 kepengurusan Cak Nur, kisah lain terjalin dengan apik dimana Ketua 1 HMI Nazar E Nasution dan Ida Ismail ketua KOHATI. Kini keduanya menjadi pasangan suami istri. Ketua kohati dan ketua 2 pengurus besar HMI.

Lagi lagi pengurus HMI dengan ketua KOHATI, seakan kakanda kita ini tak mau begitu saja melepaskan permpuan-perempuan terbaik milik hmi pada orang yang bukan kader hmi.

Karena berada dalam satu kepengurusan organisasi kedekatan antar kader HMI lumrah terjalin, mulai dari hanya sekedar kenal, kemudian berteman dan akhirnya jodoh.

Dari yang hanya sekedar ajak rapat kemudian ajak nongkrong bersama akhirnya ajak ke pelaminan.

Periode ketika Cak Nur menjadi ketua umum, sering dikatakan sebagai periode emasnya HMI dimana segala perencanaan organisasi hampir berjalan tanpa kendala yang berarti hingga mengantarkan nama HMI di kenal dunia.

Demikian segelintir kisah cinta para senior HMI zaman old, kisah ini diangkat untuk sebagai bahan nostalgia kita agar tak penat dalam mengawal perjuangan HMI.

Yakin Usaha Sampai.

LihatTutupKomentar