Dokumen Himpunan Mahasiswa Islam dan Tokoh Dibaliknya

himpunan mahasiswa islam


Dokumen Himpunan Mahasiswa Islam dan Tokoh Dibaliknya

Dokumen penting Himpunan Mahasiswa Islam adalah aset berharga untuk generasi HMI kedepan, bisa menjadi bahan acuan dalam mengembangkan HMI agar jauh lebih baik.

Dalam pengantar buku sejarah perjuangan HMI Agsusalim Sitompul dalam wawancaranya dengan Lafran Pane pendiri HMI, mengaku banyak arsip dan dokumen penting HMI hilang, sebagian besar hilang ketika chaos pengganyang HMI tahun 1960 - 1965.

Nilai Dasar Perjuangan himpunan Mahasiswa Islam


Dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam, kita kenal dengan sebuah pustaka yang menajadi bahan baxcaan wajib bagi kader hmi, ialah teks NIlai Dasar Perjuangan, beberap tokoh ini adalah sosok dibalik nama besar NDP:

Nurchlosh Majid – Pengagas Nilai Dasar Perjuangan.

Nurcholish Majid adalah tokoh kenamaan HMI yang membuat satu rangkuman pemikiran, Nilai Dasar Perjuangan untuk pola tindak mahasiswa islam, khusunya organisasi Himpuna Mahasiswa Islam.

Pada periode kepengursan HMI tahun 1964 - 1966 Nurcholish Majid menjabat sebagai ketua IV dan pada periode 1966 - 1969 ketika kongres 8 di solo dan 1969 - 1971 kongres 9 di malang terpilih sebagai ketua umum PB HMI. Satu-satunya ketua umum PB HMI yang menjabat 2 periode berturut-turut di HMI.

Sebelum menjadi Nilai Dasar Perjuangan atau NDP naskah awal NDP bernama Nilai Dasar Islam atau NDI di perkenalkan di kongres ke 9 malang tahun 1968. NDI merupakan hasil pengamatan Cak Nur tetang pemikiran islam selama berkunjung di negara-negara di Eropa, Amerika, Arab dan Afrika.

Untuk menjadikan NDI menjadi pengangan resmi HMI, maka pada saat kongres berlangsung dibentuk panitia untuk mengoreksi naskah NDI dan Cak Nur masuk dalam panitia, hasil dari panitia ini kemudian di beri nama Nilai Dasar Perjuangan.

Endang Saifudin Ashari - Panitia Penggagas Nilai Dasar Perjuangan.

Pengurus Pusat LDMI periode1966-1969 atau Lembaga Dakwah Himpunan Mahasiswa Islam, lembaga kekaryaan Himpunan Mahasiswa Islam, adalah kader HMI cabang Bandung.

Pada saat kongres di Malang Endang Saifundin Ashari merupakan tim koreksi naskah Nilai Dasar Islam atau NDI sebelum di kukuhkan di arena kongres menjadi Nilai Dasar Perjuangan atau NDP

Syakib Mahmud – Panitia Pengaggas Nilai Dasar Perjuangan.

Kongres di kota Malang adalah kongres yang sangat bersejarah bagi Himpunan Mahasiswa Islam, sebab ada waktu itu dikukuhkan satu dokumen penting HMI yang mempengaruhi pemikiran HMI sampai saat ini yaitu Nilai Dasar Perjuangan.

Syakib mahmud adalah utusan dari peserta kongres untuk besama-sama Nucholish Majid dan Endang Saifuddin Ashari mengoreksi ulang Nila Dasar Islam yang di buat Cak Nur, sebelum di kukuhkan di arena kongres, rumusan itu kemudian kita kenal dengan NDP.

Syakib Mahmud adalah kader HMI Cabang Bandung, Syakib Mahmud aktif di Lembaga Dakwa Mahasiswa Islam atau LDMI


Tafsir azzas Himpunan Mahasiswa Islam


Konstitusi Himpunan Mahasiswa Islam di jelaskan dengan tegas bahwa asas dari oraganisasi iani adalah islam, dan itu telah ada dan dicanangkan jauh diamasa awal-awal hmi berdiri

adapun beberapa tokoh yang terlibat dalam pengagas tafsir asas ini adalah:

Ismail Hasan Mintareum – Tafsir Asas.

Terpilih pada kongres ke 4 di Kota Bandung 1955, sebagai ketua umum PB HMI yang ke 5 dengan masa jabatan 1955 – 1957.

Di tengah perjalananya sebagai ketua umum PB HMI menjelang kongres ke 6 di medan, ditugaskan sebagai salah satu angota pengagas Tafsir Asas.

Amir Rajab Batubara – Tafsir Asas.

Terpilih pada kongres ke 5 di Medan tahun 1957, untuk masa jabatan 1957-1959. Kongres ke 5 Medan melahirkan gagasan tentang penjelasan islam sebagai asas HMI.

Ismail Hasan Mintareum menjadi ketua umum PB HMI yang ke 6, Pada periode sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua umum II dan merupakan anggota dari tim pengagas Tafsir Asas.

Hymne Himpunan Mahasiswa Islam - R M Akbar

Siapa yang tak tahu dengan hymne Himpunan Mahasiswa Islam, hymen ini selalu ada menjadi pelengkap formal dalam setiap acara yang diadakan oleh HMI. bahkan beberapa kader HMI apabila menghayati lirik hymen ini akan meneteskan air mata.

R.M Akbar kader HMI Cabang Mendan menciptakan lirik Hymne HMI yang sangat fenomenal itu dan di sahkan pada kongres ke 6 di Medan. Dokumen asli telah lama hilang dan kembali di temukan pada saat kongres Palembang 2015.

Atribut Hipunan Mahasiswa Islam - Ahmad Sadali (Pencipta Logo HMI) 

Kongres ke 4 di Bandung adalah kongres yang melahirkan atribut Himpunan Mahasiswa Islam dan yang paling istimewa adalah lambang dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam.

Ahmad Sadali adalah pencipta dari lambang HMI yang kita kenal saat ini. ada beberapa pendapat abahwa Ahmad Sadali tak hanya membuat lambang tetapi seluruh atribut HMI.

Penjelasan mengenai pencipta seluruh atribut HMI (Lambang, Muts, Gordon Bendera dan Baret) adalah Ahmad Sadali belum terlalu kuat, karena belum ada referensi kuat yang menyokong tesisi ini.

Baca juga: Tokoh-Tokoh non HMI yang Berjasa Pada HMI


Demikian pembahasan ini, ada beberapa dokumen yang sampai saat ini belum di temukan saiapa yang membuatnya. Tetapi tak ada yang mempermasalahkanya.

Tokoh-tokoh HMI terkadang memiliki pemikiran unik, mereka sengaja tak menampakkan diri ketika melakukan sesuatu yang besar bagi HMI. mereka tak mau di tampakkan sebagai pahawan sebab mereka bekerja ikhlas untuk Himpunan Mahasiswa Islam.
LihatTutupKomentar