Tafsir Tujuan HMI dari Kongres ke Kongres

TAFSIR TUJUAN HMI, HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


Dokumen penting HMI selalu menjadi sebuah pijakan awal ketika membicarakan HMI lebih dalam, dan kali ini kita akan membahas tentang perjalan tujuan HMI dari awal sampai adanya tafsir tujuan.

Naskah tafsir tujuan ini tak semerta-merta jadi begitu saja, tetapi melewati berbagai macam dinamika yang terjadi di dalam himpunan mahasiswa islam hingga terciptanya dokumen yang sering kita sebut sebagai 5 kualitas insan cita.

Pada pembahasan ini Kita tak akan menafsirkan 5 kualitas insan cita itu karena setiap keder HMI pasti sudah hafal diluar kepala, namun kta hanya akan bernostalgia ria tentang perjalan sampai ada naskan tafsir tujuan.

Mari kita bernostalgia ria dengan kembali pada masa-masa HMI yang lalu-lalu.

5 Februari 1947 Awal Pendirian HMI

- Mempertahankan Negera Republik Indonesia dan Mempertinggi Derajat Rakyat Indonesia.
- Menegakkan dan Mengembangkan Ajaran Agama Islam.

Tujuan ini dalah tujuan awal ketika Himpunan Mahasiswa Islam pertama kali didirkan, tepatnya di ruang kelas kampus Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta.

Tujuan in telah dirancang jauh-jauh tempo oleh Lafran Pane dan beberapa orang yang bersepakat mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam. Hal ini diperkuat denganya pernyataan Lafran Pane ketika memimpin rapat pendirian HMI

“diantara saudara saudara boleh ada yang setuju, dan boleh juga ada yang tidak setuju. Namun demikian, walaupun masih ada yang tidak setuju,pada hari ini juga organisasi mahasiswa islam ini, secara formal, harus berdiri karena persiapanya sudah matang”

Hal itu yang memperkuat bahwa Himpunan Mahasiswa Islam sudah sangat matang ketika peristiwa pendirian itu.

30 November 1947 Kongres ke Pertama HMI

Kongres pertama HMI  ini dihadiri oleh 4 cabang diadakan di Yogyakarta, meski baru berjalan sekitar 10 bulan HMI telah melebarkan sayapnya ke luar kota Yogyakarta.

Maka dari itu diperlukan pembuatan struktur pengurus pusat, maka diadakan kongres yang pertama sekaligus mempertegas Anggaran Dasar HMI

Pada Anggaran Dasar HMI Tujuan tertera pada pasal 4 yang berbunyi:

- Mempertegak dan Mengembangkan Agama Islam.
- Mempertinggi Derajat Rakyat dan Negara Republik Indonesia.

15 Oktober 1955 Kongres ke 4 HMI di Bandung

Pada kongres di bandung HMI sekali lagi merevisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, dengan ini tujuan HMI pun mengali sedikit penyesuaian.

Selama 8 tahun HMI mengarungi perjuangan, HMI sudah tersebar dan memiliki 12 cabang yang hadir pada kongres di Bandung dan bersama-sama merumuskan tujuan HMI:

Ikut Mengusahakan Terbentuknya Manusia Akademis, Pencipta, Pengabdi yang Bernafaskan Islam.

10-17 September 1966 Kongres Ke 8 di Solo Tahun

Saat itu jumlah keseluruhan cabang HMI adalah 90 namun yang berkesempatan hadir pada saat kongres hanya 84 cabang, tetapi kongres Solo tercatat dalam sejarah HMI sebagai kongres akbar karena dihadiri ribuan anggota HMI dan masyakaat luas yang begitu antusias.

Kongres ini spesial karena pada waktu HMI berhasil keluar dari jeretan penganyangan HMI serta ancama pembubaran yang terjadi sepanjang tahun 1960 hingga 1966.

Perubahan yang terjadi adalah: setelah 11 tahun berjalan, tujuan HMI dipandang perlu untuk meyesuaikan dengan perkembangan zaman maka lahirlah tujuan

Membina Insan Akademis, Pencipta dan Pengabdi yang Bernafaskan Islam menuju Masyarakaat Adil Makmur yang di Ridhoi Alah SWT.

3-10 Mei 1969 Kongres Ke 9 di Malang

Setelah 2 tahun atau 1 periode berlalu, maka dipandang perlu untuk mempertegas tujuan Himpunan Mahasiswa Islam sehingga pada kongres di Malang ini dilahirkan formulasi tujuan HMI sebagai berikut:

Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi, Yang Bernafaskan Islam dan Bertanggung-Jawab atas Terwujudnya Masyarakaat Adil Makmur yang Diridhoi Allah SWT.

Tujuan ini yang masih bertahan hingga sampai sekarang ini.

3-10 Oktober 1971 Kongre Ke 10 di Palembang

Pada kongres ini dibentuklah tim perumusan guna menjabarkan tujuan HMI, naskah perumusan itu kemudian tafsir tujuan HMI yang terdiri dari 5 rumusan.

Mengingat tujuan organisasi adalah hal yang penting maka dalam penafsiranya tak boleh ada yang keliru, sehingga disnilah peran penting dari tafsir tujuan itu. Tafsir tujuan itu dijadikan acuan oleh setiap anggota yang baru masuk ke HMI.

Tafsir tujuan yang berisi 5 rumusan itu di perkenalkan pada setiap training HMI guna memperdalam wawasan tantang tujuan HMI, naskah itu kita kenal dengan nama 5 kualitas insan cita.

Baca Juga: Tafsir Independensi dari Kongres ke Kongres

Demikian sedikit nostalgia pembahasan tujuan HMI dari kongres ke kongres sampai dibuat naskah Tasfsir Tujuan, semoga bisa bermanfaat.

Yakin Usaha Sampai.
LihatTutupKomentar