HMI dan Wacana Perlawanan

hmi dan wacana perlawanan


HMI  dan Wacana Perlawanan

Oleh: Dea Pranata Kusuma


ABSTRAK: HMI  dan Wacana Perlawanan


Masyarakat adil makmur yang merupakan tujuan hmi perlu menjadi perhatain khusus, karna jagan sampaihal ini hanya menjadi sebuah mimpi saja, dan unutk itu perlu bagi kader-kader hmi untuk mempersiapka diri guna mewujudkan hal tersebut, sebab semua takakan mudah tanpa persiapan, alat-alat perjuangan dalam melawan kerakusan kapitalisme yang berdasarkan literatur islam pun harus dipersiapkan guna membakar semangat revolusi islam dalam merebut kemenangan.


PENDAHULUAN HMI: dan Wacana Perlawanan


Latar Belakang Permasalahan


Ketika eropa memasuki abad industri maka kebutuhan akan industrialisasi tersebut telah mendorong mereka untuk berkembang(eko prasetyo,:38) dan dengan laju perkembangan itu kemudian mempercepat persaingan. 


Lahirnya persaingan memang merupakan hal yang diinginkan dari penganut kapitalisme,karena bagi mereka, persaingan adalah bumbu bagi inovasi dan dengan hal tersebut maka peradaban akan semakin maju dengan lebih pesat, namun sayang, persaingan persaingan yang terjadi pada saat ini tidaklah sehat, persaingan yang berlandaskan kebebasan idividualisme ini semakin lama malah melahirkan ketimpangan kelas, lalu menciptakan jurang-jurang pemisah berdassarkan pendapatan dan modal, bagi mereka yang bermodal maka berbahagia lah dan bagi mereka yang tak bermodal maka celakalah sebab persaingan hanya miliki mereka yang bermodal.


Tak hanya sampai pada ketidakadilan nasib bagi simiskin,dan membuat semakin kecil kesempatan bagi si miskin untuk berjuang dan bersaing, kapitalisme yang yang rakus ini tidak hanya akan sampai pada tahap persaingan modal saja namun juga sampai pada orientasi pasar,dan demi memeperluas pasar mereka, mereka para elit pemodal akan melakukan penaklukan-penaklukan. 


jika pun memang mereka tidak melakukan penaklukan suatu negara, mereka akan melakkukanpenaaman modal, lalu mengelola industrialisasian negara tersebut, dengan mengeruk keuntungan yang sebesar-besar nya. dan pada abad  dua puluh satu ini, memang sudah tak ada penaklukan namun kuasa modal semakin kuat pengaruh nya. 


Yang jelas dari semua bentuk penjajahan model baru yang mereka lakukan itu hanya akan melahirkan ketidakadilan, lalu bagaimana mungkin ketimpangan kelas yag begitu tajam ini terus di biarkan, bagaimana mungkin bisa kader-kader HMI yang cerdas, sadar dan terpelajar ini bisa melihat si miskin, menjadi tumbal peradaban.


Sedari itu kader-kader HMI yang progresif dan revolusioner harus lah menjadi kekuatan baru dalam persaingan melawan ketertindasan rakyat, mereka harus Bersama rakyat, melawan ketertidasan umat dan bangsa, sehingga cita-cita masyarakat adil Makmur yag di ridhoi oleh ALLAH SWT bukan hanya sebuah slogan loyalitas  saja.


Namun semua perjuagan itu tidaklah degan mudah dapat kita wujudkan, jangan kna HMI yang sekarang kekurangan power di masyarakat, bahkan ormas-ormas islam yang besar pun kini sering kali absen jika sudah bebrbicara soal ketimpangan kelas sosial.


Sebagian besar organisasiislam menjadi gagap, terlebih mengingat semenjak tragedi 1965, apapun yang berhungan dengan pki akan dipandang buruk, sedangkan  perlawanan terhadap kapitalisme sering kali diidentikan dengan komunis, seakan-akan pembahasan soal pembebasan ini hanya milik para komunis, padahal jelas banyak sekali ayat-ayat yagmeyerukan soal pembebasan kaum terdzolimi, terlebih pada awal dakwah Rasulullah saw, banyak sekali mengkritisi soal ketamaka praktik kapitalistik, yang rakus, dan hanya memikirkan perut nyasediri. 


Dan ironis nya praktik semacam ini kadang luput dari dari pembahasan kita, sangat jarang ada anak muda muslim yang revolusioner, yang berani naik ke mimbar-mimbar dan menyampaikan kabar soal nasib si miskin yang ditindas oleh tirani modal yang dzolim. 


Bahkan kadang sambil membahas keimanan kita malah lupa soal nasib kaum-kaum tertindas, oleh karena itu sagatlah penting bagi kaum muda yang sadar dan terpelajar unnutkterus memperjuangkan nya tak terkecuali hmi.


RUMUSAN MASALAH: HMI dan Wacana Perlawanan


  • Apa Saja Dasar Perlawaan tarhadap Kapitalisme
  • Apa Saja Peran Hmi Dalam Melawan Kapitalisme


TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE: HMI dan Wacana Perlawanan


Seperti yang telah digambarkan diatas kapitalisme yang begitu rakus telah membuat masyarakat seakan menciptakan sesembahan baru, padahal jelas syirik merupakan kejahatan terbesar ada manusia. (Pengrus Besar HIMPUNAN Mahasiswa Islam,2015:42), hampir setiap sektor telah terkena wabah kapitalisme.


bahkan pendiddikan sebagai alat pembebasan dan alat penyadaran masal  pun malah semakin hilang arah kapitalisme yang rakus. 


Degan slogan menjawab tantagn zaman mereka membuat kurikulum yang mendikte cara berpikir peserta didik, padahal yang mereka igin bentuk adalah buruh dan pekerja yag siap di jual ke pasar perusahaan, saat pasar membutuhkan pekerja keuangan maka sekolah menjawaab dengan mendirikan sekolah perbankan.(mu’arif,2005:14), semua nya sesuai dengan order pasar, sedari itu sagatlah tidak mungkin sekolah semacam ini akan menghasil generasi yang sap denga perubahan. 


Ini hanya sebagian potretkecil kejahatan kapitalisme, belum lagi soal modal yag mereka taamkan di negeri kita, dan utang-utang yang di berikan oleh bank dunia, yang kemudia bank dunia menetapkan SOP  yag akan memita kesediaan calon nasabah untuk megikat diri dengan perdagangan interasional, membuka pasar dalam negeri, memeberikan kebebasan lalu lintas modal dan laba serta membuka diriterhadap investasi asing (Eko Prasetyo,2015:86), dan dari investasi tersebut pu kelak akan meyengsarakan buruh,mematikan ekonomi nasional, harga pangan yang kadang tidak memihak petani karena ketika panen sering kali masuk pangan dari luar negeri yang lebih murah. Dan dengan kenyataan tersebut sangatlah dzolim rasa nya jika kita yang sadar dan terpelajar hanya diam saja, dan tak ada kata lain selain lawan. 


Kalau kita mncoba melihat sejarah perlawanan bagsa terhadap kapitalisme kaum komuisseringkalimejadi aktor perlawanan, mereka ini bukahlah tokoh-tokoh utama nya,….., kebanyakan data menujukan kepada sebab-sebab kemiskinan (Soe Hok Gie,2015:4), degan kolaborasi organisasi sebab kemiskinan dan organisasi yang meyadarkan maka jadilah perlawanan-perlawanan terhadap kapitalisme, dan selalu saja legenda nya hanya kaum komunis sajalah yang melawan kapitalisme,padahal sebelum lahir nya PKI (yang awal nya adalah PKH), sarekat islam juga telah melakukan, aksi aksi perlawanan, yang  kemudia hari SI semarang inilah yag menjadi cikal bakal PKH( perkempulan komunis hindia), ini menandakan tidak begitu jauh yang  diperjuagan kan oleh islam dan Gerakan kiri, sehingga paham-paham kiri dapat masuk ke  dalam wacana pembebasan sarekat islam semarang.


Kalaupun kita melihat perjalan dakwah awal Rasulullah, yag kemudian bayak di tolak di mekkah sebenar nya tak hanya soal akidah,melainkanjugakarena dianggap aka mengacaukan keadaan politik yang kapitalistikpada saat itu, yang begitu individualis,seperti yang di paparkan dalam buku sejarah tuhan ‘mekkah kini menjaadi pusat perdagagann dan keuangan internasional. Mereka merasa menjadi penentu nasib mereka sendiri. setiap pribadi mulai megumpulkan kekayaan pribadi dan tidak peduli pada orag-orang quraysyag lemah(Karen Amstrong,2018:212).


Masyarakat adil Makmur  mestilah mejadi cita cita setiap ummat manusia tanpa terkecuali. namun sayang hal ini hanya akan menjadi mimpi-mimpi yang  tak akan pernah terwujudkan jika masih ada dominasi yang terlalu berlebihan diantara kelompok sosial, karena di dalam dominasi  akan lahir penindasan-penidasan, dari kaum yang kuat kepada kaum yang lemah dan bungkam pada  keadaan tersebut sama saja mengamini penindasan, oleh karna itu kita mesti melawan dan melayangkan protes-protes kita dalam betukapapun terhadap ketidak adilan tersebut, karna jelas peritah Allah swt pada surah Ali Imron:110  “kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, meyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, dan berimanlah kepada Allah”. 


Dari itu Himpunan Mahasiswa Islam yang memiliki cita-cita mewujudkan masyarakat adil Makmur yang di ridhoi oleh ALLAH SWT, mesti nya dapat berperan aktif dalam dalam misi perjuangan ini, terlebih jika melihat cita-cita awal pemrakarsa Hmi yang memiliki mimpi menjayakan umat dan bangsa melalui pencerdasan kader-kader nya, dan suatu saat  berusaha membalikkan kedaan piramida yang bapak Lafran Pane gambarkan  sebagai gambaran masyarakat islam kala itu, serta pernah menjadi legenda yang konon mejawab  kebutuhan bangsa ini dalam mewujudkan  masa depan idonesia sebagai bangsa yag berdaulat, adil dan Makmur (Solichin,2010:4).


Maka wajiblah bagi kader-kader Hmiyag progresif dan revolusioner mempersiapkan diri dalam aksi-aksi pembebasan dominasi yang terlalu berlebihan tersebut.


Kapitalisme Bersama kekuasaan pasar modal yang dzolim, takan pernah berhenti meneriakan kebebasan-kebebaasan palsu yang selalu selama ini mereka kampanyekan, dan dengan slogan-slogan nya mereka para kapitalis akan merampas tanah-tanah moyang mu, menciptakan penjahat dan pengkhianat dari kaum adat, dan menuduh masyarakaa dengan tuduhan orag-orang bodoh yang tak terpelajar, dan menuduh negara takbisa mengurus layanan public dan semestinya dikembalikan kepada swasta yang lebih professional (Eko Prasetyo,2015:120).


 dan sekali lagi mereka dengan slogan kebebasana tersebut tak semata-mata untuk kepentingan bangsa melainkan untuk kepentingan mereka sendiri,dengan swastanisasi, maka mereka lahyag akan mengatur harga yang begitu tinggi sesuka hati mereka sendiri,sehinggayag dapat merasakan kenyamanan hanyalah orang-orang yag beruang, sedangka kaum-kaum miskin seakan tak boleh sakit, tak boleh sekolah dan akan selau menjadi kaum yang hina  dan tak punya hak atas negara ini.


Selain itu soal HMI yang sekarang tidak memiliki power itu juga perlu di perhatikan, biarpun HMI selalu bermimpi mewujudkan massyarakat adil Makmur, namun apa guna jika ia tak memilimki kekuatan, dan tak mampu lagi layak nya tuduhan bahwa HmI layaknya orang sakit, dan dimana pun HmI lari, dia sudah di kepung untuk dibubarka (Agus Sitompul,2005:1),.


Permasalahan nya  bukan pada kualitas kader soal bicara keislaman saja,namun juga soal kedekatan HmI degan masyarakat, bahkan dengan kaum muslim pun jauh sebab kader-kader nya hari ini justru jarang melakukan kegiatan di masjid.


ANALISIS DAN PEMBAHASAN: HMI dan Wacana Perlawanan


Semenjak tahun 1965 dengan pemberontakan pki, selalu saja siapapunyag membahas soal kehebatan aksi -aksi epic kaum komunis akan diaggap komunis, seakan ada nya semua yang berhubungan degan komunis adalah neraka dan kafir,padahal soal oposisi bukan kah komunis selalu menjadi aktor utama nya, sebagaimana yang dipaparka dalam  “manifesto partai komunis”  “…dimanakah ada partai oposisisi yang tidak di tuduh komunis? Oleh lawan lawannya yang berkuasa?...(Karl Marx& Frederick Engels,2009:1)”.


Sehingga bahasan bahasan soal pembebasan kaum tertindas  buka lagi milik kaum sadar dan terpelajar kalangan muslim, kalaupun ada maka mereka akan sangat jarang yang difasilitasi oleh oraganisasiislam, dan semenjak saat itu mulai lah kemerosotan pemikiran pembebasan islam di negeri ini, dakwah-dakwah yang kering semakin menjadi-jadi, bahasan soal kaum buru, miskin dan soal gender bukan lagi jadi tema yang akan membakar semagat perjuanga masyarakat muslim. 


Masjid yang sebenar nya bisa enjadi tempat basis geraka sosial hanya menjadi tempat ibadah semata, sehingga siapapun yang membahas ini sagatlah tidak cocockdimasjid,mungki itu yang menjadikaHmIsemaki jauh dari masjid.


Hal ini tidak bisa terus dibiarkan,kader-kader HmI dan kaum muda yang sadar da terpelajar mesti nyamenjadipioner revolusi, mennyadarkan masyarakat, sebelum jeratan kapitalisme semakimejadi jadi, soal pertanyaan pertentangan atara paham komunisme dan islam kita mesti menjawab dengan tegas dengan sejarah hidup rasul soal pembebasan dari tirani kapitalisme, serta ayat-ayat anti kapitalisme, agar masyarakat tidak anti lagi


Selain itu kader Hmi yang akhir akhr ini di anggapkurang belajar islamakhirnya akan menemukan montivasi belajar sirah nabawiyah, setelah semua ayat-ayat revolusi siap,maka perlulah kader-kader hmi belajar untuk naik ke mimbar-mimbar dan bercerita soal pembebasan kaum tertidas karena hanya dari masjiditulahHmIyag kehilangan kekuatan nya dapat bersentuhan lagsug dengan rakyat, karena tiada tempat lain lagi selain di masjid yang di karuniai oleh illah para revolusioner.


KESIMPULAN: HMI dan Wacana Perlawanan


Hmi yang merupakan organisasi islam harus nya lebih peduli soal permsalahanketimpagan kelas-kelas sosial ini, jaga sampai hal ini terus menerus menjadi tontonan semata dan sebagai organisasi yang memiliki cit-cita mewujudkan masyarakat adil Makmur maka kader-kader nyaharus,harus selalu siap dengan segala cara pembebasan, apapun itu demi kemenangan umat maka kader HMI haru siap berjuang, dan kemengan itu tak mungkin di raih degan hanya megandalkan kekuatan HMI saja, 


Maka diperlukan nya kekuatan rakyat sebagai aktor pembebasan mereka sendiri, dan unutkmenggerakan kekuatan umat da bangsa yang ertindas ini maka perlulah rasa nya kader-kader HMI di bekali dengan kemampuan berdakwah agar dapat naik kemimbar-mimbar dan bercerita soal kaum tertindas, dan membawakan peringatan dengan ayat-ayat anti kapitalisme yang rakus itu.


Tulisan Ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Peserta Intermediate Training (LK II) HMI Cabang Yogyakarta 2020


LihatTutupKomentar